Selasa, 19 November 2013

Peringkat 10 Besar Perolehan Rata Rata UN SMP se-Kota Bogor Tahun 2013

Kemana akan melanjutkan pendidikan setelah lulus SD nanti ?.Pertanyaan tersebut sudah pasti ada di pikiran para murid dan orang tua  kelas 6 SD yang sedang fokus mempersiapkan diri saat ini untuk ujian kelulusan 2014 mendatang .

Para murid dan orang tua memiliki berbagai pertimbangan dalam memilah-milih  sekolah lanjutan (SLTP) ,entah yang dituju sekolah umum ,berbasis agama, atau alternatif , negeri atau swasta ,swasta afiliasi asing , Nasional-Plus, berstandar Kurikulum Internasional , dan sebagianya.

Masyarakat pun memiliki penilaian sendiri sehingga muncul istilah sekolah bagus,favorit dan unggulan dan berbagai label lainnya.Bisa jadi penilaian semacam itu  berbasis persepsi kualitas pelayanan sekolah, guru, kualitas pembelajaran sekolah, sarana prasarana,kompetensi lulusan, atau malah dengan cerdas ada yang melakukan penilaian menyeluruh terhadap sekolah berdasarkan  8 aspek yang ada dalam 8 Standar Nasional Pendidikan yang ditetapkan pemerintah .Apapun  standar penilaiannya,maka  sah-sah saja masyarakat memberikan penilaian tertentu kepada sekolah.

Walaupun pemerintah berencana akan menghapus UN (Ujian Nasional)  ,atau akan mengubah model UN mulai tahun 2016 seiring mulai meratanya implementasi kurikulum 2013 , namun masih  saja masyarakat  menjadikan capaian nilai UN sebuah   sekolah sebagai faktor yang tidak kalah penting dalam memberikan penilaian kualitas dan kompetensi sekolah tersebut diantara sekolah-sekolah yang  lain.

Informasi  berikut adalah Peringkat 10 Besar Perolehan Rata Rata nilai UN (Ujian Nasional)   SMP se-Kota Bogor kelulusan Tahun 2013. Nilai UN kelulusan SMP terdiri dari 4 bidang studi ,yaitu Bahasa Indonesia. Matematika,IPA dan Bahasa Inggris .Untuk kelulusan tahun 2013, memang ada trend penurunan rata-rata UN SMP se kota Bogor dibanding rata-rata  UN tahun tahun sebelumnya.
  1. SMP Negeri 1 Bogor dengan  rata-rata 35.44
  2. SMP Negeri 4 Bogor dengan rata-rata 35.12
  3. SMP Regina pacis dengan rata-rata 33.09
  4. SMP Negeri 5 Bogor dengan rata-rata 32.18
  5. SMP Insan Kamil dengan rata-rata 32.18
  6. SMP IT AT Taufiq dengan rata-rata 31.81
  7. SMP Budi Mulya dengan rata-rata 31.60
  8. SMP Negeri 2 Bogor dengan rata-rata 31.58
  9. SMP Kesatuan dengan rata-rata 31.23
  10. SMP Bina Insani dengan rata-rata 30.98
 Informasi ini bukan untuk merekomendasikan sekolah - sekolah tertentu.

Yusuf
baca selengkapnya »»  

Kamis, 14 November 2013

Apa Kabar Program Sister School SDN Sukadamai 3 Dengan Crafers Primary School Australia ?

Semasa masih berstatus RSBI ,SDN Sukadamai 3 telah menjalin kerjasama dengan dua sekolah dasar di luar negeri, yakni dengan Primary school di St  Louis Amerika Serikat dan Australia.Program sister school ini dulunya adalah bagian dari program perintisan sekolah standar internasional .Kerjasama ini diantaranya meliputi program pertukaran pelajar (home stay), studi banding guru ke sekolah mitra, kerjasama dan pelatihan sistim pengelolaan sekolah dan sistim pembelajaran, saling bertukar informasi kultur  dan portofolio siswa,dll

Lalu bagaimanakah kelanjutan program sister school pasca pembubaran RSBI.Ternyata pemerintah tetap memfasilitasi  kelanjutan program sister school yang sudah dijalin oleh sekolah eks. RSBI dengan sekolah luar negeri, termasuk SDN Sukadamai 3. Terbukti minggu ke dua November  2013 ini ,dua orang murid SDN Sukadamai 3 sedang mengikuti program home stay ke Australia.Dalam waktu bersamaan, 1 orang guru SDN Sukadamai 3 juga berangkat studi banding ke Australia.Keberangkatan kali  ini adalah sesi kesempatan studi banding guru SDN Sukadamai 3 yang kedua kalinya.

Sekiranya RSBI tidak dibubarkan , rencananya menjelang akhir tahun 2013 ini, kepala sekolah SDN Sukadamai 3 Drs.H Pipip Rosida,M.Pd bersama dengan kepala sekolah lainnya berangkat melakukan studi banding ke beberapa sekolah  di kota  St Louis ,USA . Kota St Louis dan Kota Bogor merupakan kota yang juga telah menjalin kerjasama  program Sister City

Ya sudahlah pak Pipip, sambil tetap mengambil manfaat positif dalam program sister school yang masih difasilitasi oleh pemerintah ,  kita berdayakan segenap sumber daya,dukungan dan kearifan lokal yang kita punya untuk mewujudkan visi SDN Sukadamai 3 sebagai sekolah unggulan sebagaimana yang telah Bapak cita-citakan sejak pertama kali menginjakkan kaki di gerbang SDN Sukadamai 3 dulu , ketika SDN Sukadamai 3 masih KUMAL dan TIDAK DIMINATI masyarakat.

Untuk sekedar nostalgia, berikut adalah  dokumentasi penanandatanganan MOU program sister school antara SDN Sukadamai 3 dengan Crafers Primary School , sebuah private school di Adelaide Australia sekitar bulan Mei 2011 yang lalu.
(Yusuf )






Dokumentasi MOU pertukaran budaya kota Bogor dengan St Louis 



baca selengkapnya »»  

Rabu, 13 November 2013

Berdamai Di Tengah Agenda Besar SDN Sukadamai 3 Sepanjang Semester Pertama Tahun Ajaran 2013/2014

Secara prinsip,tak ada penurunan kualitas pelayanan pendidikan yang didapat peserta didik SDN Sukadamai 3 pasca transisi RSBI sepanjang semester satu tahun ajaran 2013/2014 ini.Namun  tak berarti penyelenggara SDN Sukadamai 3 dan komite sekolah luput dari kritikan orang tua.

Hal yang sempat menimbulkan pertanyaan orang tua pada awal semester ini diantaranya  adalah :
  • Pelaksanaan outdoor activity  kelas 3, 4, dan 5 sempat tertunda ( Kegiatan ini sudah serentak berjalan mulai Oktober 2013 )
  • Penanganan  perawatan sarana prasarana kelas yang dinilai kurang responsif oleh beberapa  orang tua (setelah ditelusuri penilaian semacam ini muncul karena  mis komunikasi)
  • Rencana penyelenggaraan ekstrakurikuler di sekolah yang lebih variatif sehingga lebih bisa mengakomodasi keragaman minat bakat murid sebagaimana yang diaspirasikan oleh banyak orang tua melalui beberapa forum belum juga sempat direalisasikan 
  • Kelangsungan model layanan  pelajaran science dan math pasca RSBI  berikut  ketersediaan buku-bukunya .Hal ini muncul kerena adanya pemahaman di kalangan sebagian orang tua bahwa pelajaran science dan math adalah faktor utama keunggulan di SDN Sukadamai 3, padahal science dan math bukanlah  satu-satunya faktor keunggulan
Eksistensi sekolah besar seperti SDN Sukadamai 3 di tengah-tengah masyarakat yang memiliki harapan tinggi terhadap layanan pendidikan berkualitas untuk putra-putrinya ,sudah barang tentu juga mendapatkan  berbagai rupa kritik ,masukan dan aspirasi dari orang tua .Kita sepakat bahwa masukan dan kritik yang disampikan orang tua adalah bagian dari kepedulian dan rasa cinta kepada sekolah.

Namun begitu ada sebuah fakta yang patut kita sadari bahwa ternyata sekolah  sangat disibukkan oleh beberapa agenda besar sepanjang semester satu ini.Sudah sepatutnya  orang tua berbesar hati ,sabar ,dan  berdamai , mengingat begitu besarnya beban perubahan kebijakan dan beberapa agenda  yang dihadapi sekolah secara beruntun sepanjang semester satu ini, yakni:

1. Pasca RSBI, penerimaan murid kelas 1 serentak seperti SD negeri reguler lainnya pada Juli 2013 ,disusul kegiatan modernisasi 5 ruang kelas 1 di gedung eks.Kelas 6 sepanjang bulan Juli  hingga akhir Agustus 2013.Padahal semasa RSBI ,penerimaan murid dilakukan pada bulan Mei , dan semua agenda kelas 1 baru sudah rapi menjelang bulan Juli .

2. Kepala sekolah ,guru kelas 1 dan 4 menghadiri pelatihan Kurikulum 2013 di Bandung saat libur Juli 2013.Beberapa kegiatan guru kelas 1 dalam mempersiapkan program kelas 1 baru di sekolah dibantu guru lain. Agenda ini membuat rencana wokrshop sekolah dengan komite jelang tahun ajaran 2013/2014 yang rencananya diselenggarakan sekitar Juli 2013 batal dilaksanakan.

3. Pengeloaan dampak revitalisasi pembangunan gedung baru :
  • Memastikan keamanan dan keselamatan pemindahan aset kelas yang terkena renovasi ,mebel,media IT, dll.
  • Pemindahan dan pengaturan kelas yang tepat dan bisa diterima orang tua .Diantaranya, kelas 1 digabung dan menjadi 2 shift selama proses pembangunan
  • Pengaturan mobilitas keluar masuk murid yang aman, dll.Kebetulan  guru yang biasanya menangani bidang sarana prasarana dipromosikan menjadi kepala sekolah di SDN lain
4. Kehati-hatian sekolah dalam menindaklanjuti aspirasi orang tua sebagaimana hasil kuesioner pasca transisi RSBI , terutama format penyelenggaraan pelajaran science dan math dalam proses pembelajaran yang tidak melabrak regulasi dan sistim pendidikan nasional .Kesepakatan untuk  menjadikan pelajaran science math sebagai mata pelajaran  pilihan dengan sistim moving class sebagaimana yang direkomendasikan dalam rapat sekolah dengan pengurus komite sekolah  urung dilaksanakan karena  setelah diujicobakan oleh sekolah ternyata tak efektif dan merepotkan secara teknis. Akhirnya  pelayanan pelajaran science math diputuskan seperti yang berlangsung sekarang ini; bersifat pengayaan ,tanpa perekomendasian buku science math seperti semasa RSBI dulu, diberikan setelah jadwal pembelajaran reguler, penyajiannya diupayakan tidak membebani peserta didik

5. Pemantauan proses dan hasil pelaksanaan kurikulum 2013 di kelas 1 dan 4 dengan berbagai dinamikanya 
  • Pemerintah mempersiapkan sekolah secara mendadak, 
  • Keterlambatan distribusi buku kurikulum 2013, 
  • Guru dan orang tua dituntut cepat menyesuaikan diri dengan kurikulum baru.
Tulisan ini tidak  dimaksudkan sebagai wujud pembelaan kepada penyelenggara sekolah karena sejatinya sekolah pun tidak butuh dibela.Segenap pemangku kepentingan di SDN Sukadamai 3 sama-sama sepakat bahwa kehadiran sekolah dengan berbagai dukungan yang diberikan bermuara untuk kepentingan semua peserta didik.Peserta didiklah pemangku kepentingan utama dan tertinggi di sekolah.

Sembari tetap mendukung program sekolah, mari kita doakan  SDN Sukadamai 3 dapat menjalani dan menuntaskan dengan sukses berbagai agenda yang sedang dihadapi demi menyongsong SDN Sukadami 3 yang lebih unggul. Amin
( Yusuf )
baca selengkapnya »»  

Senin, 11 November 2013

Laporan Keuangan Arus Kas Agustus 2013 dan September 2013 Komite SDN Sukadamai 3 Bogor

Berikut adalah link laporan keuangan Komite sekolah SDN Sukadamai 3.Laporan ini juga dibagikan melalui edaran kepada semua orang tua murid dan dipampang di mading komite sekolah di sekolah. 

download Laporan Keuangan Periode Agustus 2013 
download Laporan Keuangan Periode September 2013
baca selengkapnya »»  

Sabtu, 09 November 2013

Diskusi Santai Orang Tua dengan Pengurus Komite Sekolah SDN Sukadamai 3

Komite sekolah telah menyediakan beberapa saluran komunikasi yang bisa dimanfatkan orang tua untuk menyampaikan uneg-uneg dan kritikan, yakni :
  • rapat formal dan surat edaran
  • telpon atau sms ke no hp sekretariat komite sekolah, 
  • mengisi form aspirasi yang disedikan di ruang sekretariat komite sekolah,
  • kotak kritik saran
  • email, 
  • blog,
  • facebook, 
  • dan twitter.
Komite sekolah telah mensosialisikan semua saluran komunikasi tersebut kepada orang tua.Tapi sepertinya bagi sebagian orang tua melakukan pertemuan dan diskusi langsung dengan pengurus komite yang notabene juga sesama orang tua ,  dianggap lebih memuaskan

Pemahaman seperti itulah yang mendorong ibu Hj Endang Lestari ,mama Keysha kelas 1D untuk janji ketemu langsung dengan bebeberapa pengurus di ruang komite SDN Sukadamai 3 pada Sabtu pagi 9 November 2013.Ini adalah diskusi ringan yang sudah lumrah dilakukan oleh orang tua dengan satu atau beberapa pengurus komite.

Yang membuat hal ini menjadi menarik adalah prinsip yang dipegang bu Endang .Menurut bu Endang lebih baik orang tua mengonfirmasi langsung hal-hal yang menjadi ganjalan hati,aspirasi dan kritik kepada pengurus komite sekolah atau sekolah daripada menggerutu di belakang,berprasangka, menebak-nebak,atau menyikapi sebuah rumor berdasarkan info " katanya" yang jelas-jelas tidak akan memberi solusi.

Sikap bu Endang ini patut diapresiasi.Lagipula pengurus komite juga  orang tua kebanyakan lainnya yang sudah pasti memiliki kepentingan dan harapan yang sama  di sekolah.Mari samakan pemahaman kita dengan menjalin komunikasi yang baik.

Bu Endang dengan lugas menyampaikan  aspirasinya tentang hal-hal yang sedang menjadi perhatian khusus orang tua kelas 1 kepada pengurus komite sekolah .bu Michelle (bendahara), pak Wayan (sekretaris) dan pak Yusuf (wakil sekretaris). Hal yang menjadi perhatian bu Endang adalah :
A.   Apa prinsip dan format penggalangan dana partisipasi kepada orang tua yang mampu, serta pola yang sudah dilakukan komite sekolah dalam merangkul orang tua mamau yang belum sempat (bersedia) mendonasi.  
Komite sekolah menjelaskan bahwa:
  • Penggalangan dan besaran dana partispasi kepada orang tua mampu bersifat sukarela.Komite sekolah menawarkan besarannya sama dengan masa-masa sebelumnya karena jenis dan kebutuhan biaya untuk melaksanakan program sekarang tidak jauh berbeda dengan masa sebelumnya Hal itu bisa dicermati dari laporan keuangan komite sekolah yang diedarkan (dipublikasikan) setiap bulannya .
  • Adanya fakta bervariasinya besaran dana partisipasi yang diberikan oleh orang tua mampu ,serta ada saudara kita yang memang tidak mampu sehinga tidak berpartispasi ,harus bisa diterima sebagai sebuah konsekuensi logis bervariasinya tingkat kemampuan orang tua.Hal itu tidak perlu memancing rumor yang tidak produktif di tengah keluarga besar kita ,dan dipastikan keragaman tingkat partispasi tersebut tidak  membuat perbedaan standar pelayanan yang diterima masing-masing peserta didik di sekolah.
  • Komite sekolah melanjutkan penggalangan dana partisipasi pasca RSBI, salah satunya berpijak kepada aspirasi hasil jajak pendapat ( kuesioner) pasca RSBI yang mana mayoritas orang tua  ( 93 persen )   menginginkan pengalangan dana partispasi oleh komite tetap dilanjutkan.
  • Komite sekolah tetap melakukan himbauan secara umum kepada orang tua mampu yang belum menyumbang untuk bersedia menyumbang karena ini juga menyangkut kepentingan putra-putri kita semua.
  • Komite sekolah dan  sekolah memiliki tanggung jawab menjaga persepsi positif orang tua terhadap komite dan sekolah dengan komitmen menjaga standar pelayanan pendidikan, sehingga   orang tua mampu pun tetap konsisten menyumbang.
  • Masing-masing pribadi stakeholder memiliki tangung jawab untuk mengcounter komunikasi-komunikasi  yang tidak produktif ,baik di dalam dan di luar lingkungan sekolah.
  • Kestabilan ataupun penurunan dana partispasi akan memilki konsekuensi terhadap pembiayaan program-program dan standar pelayanan yang  didapat pesert didik,putra-putrikita  di sekolah hari ini dan pada masa mendatang.
B.  Usulan merubah jendela ruang kelas 1 menjadi buka tutup agar murid tidak kegerahan karena AC mati akibat  listrik mati, serta usulan untuk menyediakan genset di sekolah.

C.  Pengaturan mobilitas keluar masuk dan parkir kendaraan antar jemput di halaman kelas 1 yang tidak memakan area halaman sekolah sehingga area halaman bisa  lebih aman bagi anak-anak berlalu-lalang dan bermain
Pengurus komite sekolah menanggapi satu persatu pertanyaan bu Endang dan mencatat semua usulan yang disampaikan.Tindak lanjutnya akan dikoordinasikan dengan pihak sekolah.
pak Yusuf, bu Michelle, dan bu Endang
Pak Wayan, Bu Endang ditemani putrinya.



baca selengkapnya »»  

Jumat, 01 November 2013

Komunikasi Laporan Hasil Pembelajaran Kelas 1 Kurikulum 2013 di SDN Sukadamai 3

SDN Sukadamai 3 Bogor adalah salah satu sekolah dari 12 SD di Kota Bogor yang menjadi pelaksana Kurikulum 2013 .Sejak mulai dipraktikan pada Juli 2013, SDN Sukadamai 3 serius  memantau proses dan hasil capaian pelaksanaan Kurikulum 2013 di kelas 1 dan 4.Menyadari bahwa dukungan orang tua juga sangat menentukan keberhasilan pelaksanaannya, maka guru kelas 1 dan 4 SDN Sukadamai 3 mengagendakan pertemuan dengan orang tua/wali untuk mengomunikasikan secara langsung laporan hasil pembelajaran murid.Khusus untuk kelas 1, sekolah mengundang orang tua/wali untuk setiap tema yang sudah dan akan dijalani peserta didik .Kalau dalam satu semester ada 4 tema, maka pertemuan guru dengan orang tua  dilakukan 4 kali dalam satu semester.  Merepotkan ?. 

Sebagaimana yang terlihat pada Jumat, 1 Nopember 2013 , seluruh orang tua /wali murid kelas 1 menghadiri undangan sekolah untuk berkomunikasi langsung dengan guru wali kelas dan guru pendamping.Ini merupakan pertemuan yang kedua kalinya.Guru wali kelas membagikan hasil belajar dan evaluasi murid kepada masing-masing orang tua, baik yang berupa rubrik, lembar kegiatan siswa dan prakarya.Kemudian orang tua dipanggil satu satu ke depan berkomunikasi dengan wali kelas.Suasana yang berlangsung tak berbeda dengan suasana ketika pembagian rapor semester.

Kepala sekolah Drs H Pipip Rosida M.Pd ikut memantau dan menyapa ke dalam setiap kelas selama kegiatan ini berlangsung.Ketika ditanyakan kepada kepala sekolah kenapa pertemuan guru dan orangtua terkesan merepotkan orang tua/wali, apalagi bagi orangtua yang bekerja, kepala sekolah menjawab santai.Menurut kepala sekolah pertemuan ini merupakan implementasi dari tagline  "Fokus", Forum Orangtua Kegiatan Untuk Sekolah, dan juga salah satu penjabaran dari spirit tri Fokus ,yaitu : Guru berfokus kepada siswa, Kepala sekolah berfokus kepada peningkatan , orang tua berfokus kepada anak.

Kesan Awal Terhadap Pelaksanaan Kurikulum 2013

Mama Gamma dan mama Tania, dua orang tua murid kelas 1 yang bersedia  menceritakan kesannya dalam membimbing dan memantau perkembangan belajar anaknya.Mama Gamma yang juga memiliki anak sulung di SMA ini bisa merasakan perbedaan sistim pendidikan Kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya, diantaranya:
  • Anak terlihat lebih enjoy belajar
  • Sebagian orang tua masih bingung dalam mencarikan bahan tugas anak di rumah
  • Sebagian orang tua masih bingung menentukan pola dalam membimbing belajar anak di rumah
  • Orang tua masih perlu penyesuain paradigma kurikulum baru, yang tidak hanya berorientasi hasil, tapi lebih kepada kesabaran dalam memnatau proses yang dijalani anak
  • Jumlah buku pokok kurikulum 2013 masih kurang
  • Buku latihan yang katanya diberikan gratis dan boleh dicoret-coret murid belum diterima  karena belum  didistribusikan secara merata oleh pemerintah ( gimana nih janji pak Menteri M.Nuh !  )
Lalu, apa kesan guru sebagai ujung tombak pelaksana kurikulum 2013 ini. Guru Rini Anggraini S.Pd sebagai wali kelas 1A dan guru Sri Komalasari S.Pd.SD selaku wali kelas 4B memilki kesan hampir senada:
  • Murid terlihat lebih enjoy belajar dan kreatif
  • Potensi kecerdasan majemuk murid lebih rutin tersalurkan dan berkembang
  • Guru lebih ringan berpikir karena proses belajar lebih fun, tidak semata berfokus kepada kognitif
  • Guru lebih repot secara fisik ,terutama dalam melakukan evaluasi terhadap rubrik, lembar kerjam dan prakarya yang rutin diberikan
  • Hari Sabtu yang biasanya hari libur di SDN Sukadamai 3, guru kelas 1 dan 4 tetap ke sekolah melakukan kegiatan perencanaan belajar minggu berikutnya dan penilaian rubrik, lembar kerja yang tertunda.
  • Murid mengerjakan banyak tugas di sekolah sehingga pemakaian bahan habis pakai meningkat drastis yang berkonsekuensi peningkatan biaya, terutama kertas dan ATK.Misal kertas HVS, yang biasanya cukup 1 rim per kelas dalam 1 bulan, sekarang habis hingga 3 rim per kelas dalam 1 bulan.
Lalu bagaimana kesan para murid.Kepala sekolah menuturkan bahwa apa yang dipelajari murid kelas 1 dan 4 dengan kurikulum 2013 sekarang , baru bisa dilihat keseluruhan hasilnya ketika mereka lulus nanti.

Rencananya pemerintah akan melakukan evaluasi Kurikulum 2013 yang meliputi buku, pelaksanaan, dan kemampuan guru .Evaluasi pelaksanaan antara lain melalui metode sensus (bukan survei maupun pengambilan sampel) dengan melibatkan seluruh sekolah yang menerapkan kurikulum 2013.
Kita tunggu saja hasil evaluasi berkala dan menyeluruh dari pemerintah.
( Yusuf )

pajangan portofolio murid
kelander akademik dan kegiatan
mencermati bundelan hasil rubrik, lembar kerja dan prakarya anak
evaluasi berupa bintang,deskripsi dan sebagian berupa angka
mama Gamma dan mama Tania
Pak Amril, ayah yang setia menunggu istri di luar, salah satu bukti fokus kepada anak
baca selengkapnya »»  

Dua Murid SDN Sukadamai 3 Ikut Program Home Stay ke Australia

Dua orang  murid  kelas 5 SDN Sukadamai 3  Bogor berhasil lolos mengikuti program Home Stay  ke Melbourne ,Australia setelah sebelumnya mengikuti serangkaian tes pada bulan Juni-Juli 2013.Agenda ini adalah bagian dari program sister school yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kemendikbud Republik Indonesia. Kedua siswa yang beruntung tersebut adalah Farrel Ardan Ramadhany (Farrel) dan Belfiani Sabiya Iskandar (Seby) yang sekarang duduk di kelas 5 .Farrel dan Seby bersama dengan 1 orang murid  dari SDN Galunggung Tasikmalaya  akan mewakili Jawa Barat.Mereka   bersama dengan 106 murid SD lainnya dari seluruh Indonesia akan menjalani proses karantina untuk mendapatkan pelatihan dan hal teknis lainnya di Jakarta pada tanggal 3- 10 November 2013 .Selanjutnya para murid ini berangkat dan tinggal bersama keluarga angkat masing-masing di Melbourne dari tanggal 11 - 18 November 2013.

Selama tinggal di Melbourne,Farrel dan Seby  berkesempatan untuk berkomunikasi langsung menggunakan Bahasa Inggris dengan masyarakat dan pelajar di sana,sekaligus mengenal kultur kesaharian masyarakat Melbourne, menambah pengetahuan dan wawasan.

Program Home Stay sejauh ini baru menyasar para murid sekolah eks RSBI karena sekolah eks RSBI telah terlebih dahulu menjalin kerjasama "Sister School " dengan sekolah di luar negeri .Setiap murid di sekolah eks.RSBI yang memiliki kemampuan Bahasa Inggris  terbaik memiliki kesempatan yang sama mengikuti proses seleksi .Seluruh biaya proses seleksi , persiapan, akomodasi, tiket pulang pergi dll sepenunya ditanggung pemerintah.

Farrel yang hobby menyanyi dan Seby yang pandai  main piano ini  secara akademis juga dikenal pintar di sekolah .Ketika ditanyakan apa jenis permainan anak Indonesia dan kesenian tradisional Indonesia yang kira-kira  bisa mereka perkenalkan nanti di tengah keluarga angkat dan sahabat di sana  , dengan jujur kedua murid ini mengaku  bisa  memainkan congklak.Moga selama masa karantina di Jakarta , panitia persiapan bisa mengenalkan dan melatih para duta cilik Indonesia yang membanggakan ini dengan tradisi khas Indonesia .Dengan begitu ,selain mengenal kultur di Melbourne, Farrel-Seby dkk sekaligus bisa mengenalkan keramahan dan budaya Indonesia.Think globally, act locally

Selamat buat Farrel dan Seby ,jaga kesehatan kalian.Kami mendoakan kalian berdua mendapatkan pengalaman terbaik di sana.
 ( Yusuf )
Farrel dan Seby bersama Kepala Sekolah SDN Sukadamai 3
Farrel dan Seby bersama beberapa teman kelas 5 SDN Sukadamai 3
Liputan Koran Radar Bogor

baca selengkapnya »»