Sabtu, 09 November 2013

Diskusi Santai Orang Tua dengan Pengurus Komite Sekolah SDN Sukadamai 3

Komite sekolah telah menyediakan beberapa saluran komunikasi yang bisa dimanfatkan orang tua untuk menyampaikan uneg-uneg dan kritikan, yakni :
  • rapat formal dan surat edaran
  • telpon atau sms ke no hp sekretariat komite sekolah, 
  • mengisi form aspirasi yang disedikan di ruang sekretariat komite sekolah,
  • kotak kritik saran
  • email, 
  • blog,
  • facebook, 
  • dan twitter.
Komite sekolah telah mensosialisikan semua saluran komunikasi tersebut kepada orang tua.Tapi sepertinya bagi sebagian orang tua melakukan pertemuan dan diskusi langsung dengan pengurus komite yang notabene juga sesama orang tua ,  dianggap lebih memuaskan

Pemahaman seperti itulah yang mendorong ibu Hj Endang Lestari ,mama Keysha kelas 1D untuk janji ketemu langsung dengan bebeberapa pengurus di ruang komite SDN Sukadamai 3 pada Sabtu pagi 9 November 2013.Ini adalah diskusi ringan yang sudah lumrah dilakukan oleh orang tua dengan satu atau beberapa pengurus komite.

Yang membuat hal ini menjadi menarik adalah prinsip yang dipegang bu Endang .Menurut bu Endang lebih baik orang tua mengonfirmasi langsung hal-hal yang menjadi ganjalan hati,aspirasi dan kritik kepada pengurus komite sekolah atau sekolah daripada menggerutu di belakang,berprasangka, menebak-nebak,atau menyikapi sebuah rumor berdasarkan info " katanya" yang jelas-jelas tidak akan memberi solusi.

Sikap bu Endang ini patut diapresiasi.Lagipula pengurus komite juga  orang tua kebanyakan lainnya yang sudah pasti memiliki kepentingan dan harapan yang sama  di sekolah.Mari samakan pemahaman kita dengan menjalin komunikasi yang baik.

Bu Endang dengan lugas menyampaikan  aspirasinya tentang hal-hal yang sedang menjadi perhatian khusus orang tua kelas 1 kepada pengurus komite sekolah .bu Michelle (bendahara), pak Wayan (sekretaris) dan pak Yusuf (wakil sekretaris). Hal yang menjadi perhatian bu Endang adalah :
A.   Apa prinsip dan format penggalangan dana partisipasi kepada orang tua yang mampu, serta pola yang sudah dilakukan komite sekolah dalam merangkul orang tua mamau yang belum sempat (bersedia) mendonasi.  
Komite sekolah menjelaskan bahwa:
  • Penggalangan dan besaran dana partispasi kepada orang tua mampu bersifat sukarela.Komite sekolah menawarkan besarannya sama dengan masa-masa sebelumnya karena jenis dan kebutuhan biaya untuk melaksanakan program sekarang tidak jauh berbeda dengan masa sebelumnya Hal itu bisa dicermati dari laporan keuangan komite sekolah yang diedarkan (dipublikasikan) setiap bulannya .
  • Adanya fakta bervariasinya besaran dana partisipasi yang diberikan oleh orang tua mampu ,serta ada saudara kita yang memang tidak mampu sehinga tidak berpartispasi ,harus bisa diterima sebagai sebuah konsekuensi logis bervariasinya tingkat kemampuan orang tua.Hal itu tidak perlu memancing rumor yang tidak produktif di tengah keluarga besar kita ,dan dipastikan keragaman tingkat partispasi tersebut tidak  membuat perbedaan standar pelayanan yang diterima masing-masing peserta didik di sekolah.
  • Komite sekolah melanjutkan penggalangan dana partisipasi pasca RSBI, salah satunya berpijak kepada aspirasi hasil jajak pendapat ( kuesioner) pasca RSBI yang mana mayoritas orang tua  ( 93 persen )   menginginkan pengalangan dana partispasi oleh komite tetap dilanjutkan.
  • Komite sekolah tetap melakukan himbauan secara umum kepada orang tua mampu yang belum menyumbang untuk bersedia menyumbang karena ini juga menyangkut kepentingan putra-putri kita semua.
  • Komite sekolah dan  sekolah memiliki tanggung jawab menjaga persepsi positif orang tua terhadap komite dan sekolah dengan komitmen menjaga standar pelayanan pendidikan, sehingga   orang tua mampu pun tetap konsisten menyumbang.
  • Masing-masing pribadi stakeholder memiliki tangung jawab untuk mengcounter komunikasi-komunikasi  yang tidak produktif ,baik di dalam dan di luar lingkungan sekolah.
  • Kestabilan ataupun penurunan dana partispasi akan memilki konsekuensi terhadap pembiayaan program-program dan standar pelayanan yang  didapat pesert didik,putra-putrikita  di sekolah hari ini dan pada masa mendatang.
B.  Usulan merubah jendela ruang kelas 1 menjadi buka tutup agar murid tidak kegerahan karena AC mati akibat  listrik mati, serta usulan untuk menyediakan genset di sekolah.

C.  Pengaturan mobilitas keluar masuk dan parkir kendaraan antar jemput di halaman kelas 1 yang tidak memakan area halaman sekolah sehingga area halaman bisa  lebih aman bagi anak-anak berlalu-lalang dan bermain
Pengurus komite sekolah menanggapi satu persatu pertanyaan bu Endang dan mencatat semua usulan yang disampaikan.Tindak lanjutnya akan dikoordinasikan dengan pihak sekolah.
pak Yusuf, bu Michelle, dan bu Endang
Pak Wayan, Bu Endang ditemani putrinya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar Anda