Kamis, 22 Oktober 2015

Menangkap Basah Kemurahan Hati Pak Rama dan Istrinya

Keluarga besar SDN Sukadamai 3 Bogor memang hanya entitas kecil tapi bukan berarti tidak ada cerita menarik dan unik yang layak dibagi.Seperti cerita sepanjang pagi hingga siang pada hari Kamis, 22 Oktober 2015.

Pagi itu ,Ketua Komite H.Mulyadi SE mendapat telpon dan protes pedas dari salah satu orang tua yang ruang kelas anaknya terkesan tak terurus.Karpet lantai kelas basah dan bau menyengat sehingga pagi itu seisi kelas  terpaksa mengungsi belajar di ruang lab komputer.

Ketua Komite bersama salah satu pengurus komite lainnya, M.Yusuf segera bergegas ke sekolah meninggalkan sejenak segala urusan pribadi.

Setiba di sekolah, hal pertama yang didapati (lagi-lagi) komplain dan bla bla dari orang tua yang telah menelpon tersebut.

Ternyata benar ,karpet basah dan bau .Ketua komite menjelaskan bahwa ruangan kelas tersebut sehari sebelumnya dipakai untuk acara diskusi dan jumpa pers kegiatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) Kota Bogor.Kemungkinan tamu tidak melepas sandal atau sepatu saat masuk ke dalam ruangan sehingga menyisakan kotoran dan bau di karpet.

Tidak mau larut dengan dalih dan ngeles ,ketua komite coba menangkap keinginan orang tua siswa tersebut.Permintaannya sederhana, mohon segera ganti karpet tersebut supaya anak-anak kembali bisa menggunakan ruangan kelas tersebut untuk belajar besok.Kok mendesak benar ?.Kenapa harus diganti ?. Wali kelas pak Eko yang ikut mendampingi si orang tua siswa tersebut ikut menjelaskan bahwa kondisi karpet sebelum ada kegiatan BKGN pun juga sudah dalam kondisi tidak laik karena kerap terkena  air.

Tapi apa mungkin bisa dikerjakan tuntas seharian ?.Kemana beli karpet yang sesuai ?.Siapa yang mengerjakan pembongkaran karpet seluas 8 x 7 m , membersihkan sisa lem yang menempel di lantai dan kemudian memasang karpet baru ?. Memang selama ini komite sekolah dapat memfasilitasi dan mengerjakan hal yang jauh lebih besar dibanding   sekedar hanya mengganti karpet.Tapi masalahnya, orang tua siswa tersebut sangat mendesak.

Tiba-tiba orang orang tua siswa yang didampingi istrinya tersebut menawarkan bantuan .Dia segera menelpon tukang bangunan yang kebetulan sedang mengerjakan renovasi rumahnya.Para tukang tersebut dimintanya mengerjakan pemasangan  karpet di kelas 3C.Ketua komite terkesiap,dan langsung menyambut baik tawaran tersebut.Kemurahaan hati orang tua muda yang bernama pak RAMA tersebut mendorong ketua komite dan pengurus lain untuk menyiasati kemana harus membeli karpet ,siapa yang menjemput dan mengantar ke sekolah.

Pendek cerita, karpet baru pun berhasil terpasang rapi jam 14.30 WIB.

Selain ruang kelas 3C siap ditempati kembali untuk belajar mengajar besok harinya, ada hikmah lain juga.Ternyata kondisi beberapa kursi dan meja di kelas tersebut mulai mengalami rusak kecil.Ada sandaran kursi yang mulai mengelupas catnya, alas dudukan  tga buah kursi robek,dua kaki kursi bengkok,permukaan empat meja tergerus dan perlu didempul.Itu PR komite dan sekolah yang perlu dituntaskan selanjutnya.

TERIMA KASIH PAK RAMA....

M.Yusuf

bekas karpet sebelumnya 
proses pemasangan karpet

Kondisi beberap mebel
yushokia.08@gmail.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar Anda