Ruang perpustakaan SDN Sukadamai 3 pada Jumat siang usai UTS (Ujian Tengah Semester)
Beberapa murid memilih untuk tidak langsung pulang.Mereka tergesa-gesa menaiki tangga menuju perpustakaan .Suara riuh mereka memasuki ruangan perpustakaan cukup membuyarkan konsentrasi baca beberapa rekan mereka yang sudah terlebih dahulu berada di perpustakaan.
Di sudut dalam dekat pintu , kepala sekolah pak Pipip Rosida memberi panduan kepada pengunjung perpustakaan dengan pengeras suara.Ya , memang sudah sejak seminggu belakangan pak Pipip mencurahkan perhatiannya dalam proses pengerjaan penataan perpustakaan.Kesibukkan tersebut sepertinya mampu melupakan sejenak kenyataan bahwa Jumat, 7 Maret 2014 ini adalah 4 hari menjelang kepindahan beliau ke sekolah lain ,meninggalkan SDN Sukadamai 3 , sekolah yang telah berkembang sangat pesat ,baik pisik dan mutunya di bawah kepemimpinan pak Pipip Rosida.
Di sudut dalam dekat pintu , kepala sekolah pak Pipip Rosida memberi panduan kepada pengunjung perpustakaan dengan pengeras suara.Ya , memang sudah sejak seminggu belakangan pak Pipip mencurahkan perhatiannya dalam proses pengerjaan penataan perpustakaan.Kesibukkan tersebut sepertinya mampu melupakan sejenak kenyataan bahwa Jumat, 7 Maret 2014 ini adalah 4 hari menjelang kepindahan beliau ke sekolah lain ,meninggalkan SDN Sukadamai 3 , sekolah yang telah berkembang sangat pesat ,baik pisik dan mutunya di bawah kepemimpinan pak Pipip Rosida.
Mumpung ini adalah hari-hari terakhir pak Pipip di SDN Sukadamai 3, bagaimana ya kalau pak Pipip diminta foto bersama dengan pengunjung perpustakaan.
A ha, pak Pipip oke , dan sekali komando para murid meninggalkan sejenak bacaannya , berkejaran dan berebut posisi merapat ke tubuh pak Pipip.
Inilah hasilnya ,
sisi manusiawi dari seorang kepala sekolah pun lebur bersama kepolosan anak-anak.
"Pak ,kenapa sih Bapak pindah ?".Sepertinya mereka belum paham.
A ha, pak Pipip oke , dan sekali komando para murid meninggalkan sejenak bacaannya , berkejaran dan berebut posisi merapat ke tubuh pak Pipip.
Inilah hasilnya ,
sisi manusiawi dari seorang kepala sekolah pun lebur bersama kepolosan anak-anak.
"Pak ,kenapa sih Bapak pindah ?".Sepertinya mereka belum paham.
suasana menjelang foto bersama |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar Anda